Featured Post

Maulid Nabi Muhammad SAW: Cahaya Bagi Seluruh Umat Manusia

Setiap tahun, umat Islam di seluruh dunia merayakan peristiwa penting dalam sejarah keagamaan mereka, yaitu Maulid Nabi Muhammad SAW. Maulid adalah waktu yang penuh berkah dan sukacita, saat kita merayakan kelahiran Nabi Muhammad, utusan Allah SWT yang membawa ajaran Islam kepada dunia. Dalam art…

Install dan konfigurasi DNS Server di Debian 10

Posting Komentar

 

DNS (Domain Name Service) merupakan layanan pada server yang memungkinkan untuk mentranslasikan dari IP Address menjadi nama domain atau sebaliknya dari nama domain menjadi IP Address.


DNS (Domain Name Server) merupakan salah satu solusi dari permasalahan Jaringan dimana jika kita mengakses suatu server dengan menggunakan alamat ip maka akan jauh lebih sulit karena kita harus mengingatnya berbeda jika kita memberikan sebuah nama (domain) maka akan lebih mudah. Contoh pada kasus jika kalian ingin mengakses zonabiner.com tetapi dengan menggunakan alamat ip 200.168.228.96 maka akan jauh lebih sulit karena tidak mudah di ingat oleh karena itu untuk menyelesaikan masalah tersebut dicipkan DNS Server yang membantu kita dalam menerjemahkan nama (domain) menjadi IP Address. Salah satu DNS Server yang sering digunakan agalah BIND9 dan pada kesempatan kali ini kita akan sama-sama untuk membuatnya pad Debian 10 (Buster) Server.

# lsb_release -a
No LSB modules are available.
Distributor ID:	Debian
Description:	Debian GNU/Linux 10 (buster)
Release:	10
Codename:	buster

1. Update & Upgrade Sistem

Langkah awal untuk memulai instalasi DNS Server adalah update dan Upgrade terlebih dahulu sistem anda.

# apt update && apt upgrade

2. Instalasi BIND9

Instalasi BIND9 sangatlah mudah

# apt install bind9 dnsutils

3. Konfigurasi BIND9

Untuk memulai konfigurasi BIND9 kita dapat masuk ke direktori /etc/bind terlebih dahulu

# cd /etc/bind
# ls
bind.keys  db.255    named.conf		       named.conf.options
db.0	   db.empty  named.conf.default-zones  rndc.key
db.127	   db.local  named.conf.local	       zones.rfc1918

Copy file db.local menjadi db.domain dan copy file db.127 menjadi db.ip. File file yang kita copy tersebut adalah file yang nantinya akan kita konfigurasi.

# cp db.local db.domain
# cp db.127 db.ip
# ls
bind.keys  db.255     db.ip	  named.conf.default-zones  rndc.key
db.0	   db.domain  db.local	  named.conf.local	    zones.rfc1918
db.127	   db.empty   named.conf  named.conf.options

Edit file db.domain dan konfigurasi sesuai dengan domain yang kita inginkan dan jangan lupa untuk memasukan alamat ip address yang nantinya akan di translasikan ke domain yang kamu ingin. Sebagai contoh saya akan membuat domain smkbisa.com dengan ip address saya yaitu 192.168.100.1 dan subdomain www dan blog. Sebagai catatan jika server subdomain sama dengan salah satu alamat server yang dituju maka anda bisa gunakana CNAME (canonical name). Saya menggunakan text editor nano sebagai catatan setelah mengedit, untuk keluar dan menyimpan tekan ctrl+x.

# nano db.domain
;
; BIND data file for local loopback interface
;
$TTL    604800
@       IN      SOA     smkbisa.com. root.smkbisa.com. (
                              2         ; Serial
                         604800         ; Refresh
                          86400         ; Retry
                        2419200         ; Expire
                         604800 )       ; Negative Cache TTL
;
@       IN      NS      smkbisa.com.
@       IN      A       192.168.100.1
www     IN      A       192.168.100.1
blog    IN      CNAME   www

Kemudian kita edit file db.ip. Pada file ini kita ganti angka 1.0.0 menjadi angka akhiran dari ip address kita misal saya mempunyai ip address 192.168.100.1.

# nano db.ip
;
; BIND reverse data file for local loopback interface
;
$TTL    604800
@       IN      SOA     smkbisa.com. root.smkbisa.com. (
                              1         ; Serial
                         604800         ; Refresh
                          86400         ; Retry
                        2419200         ; Expire
                         604800 )       ; Negative Cache TTL
;
@       IN      NS      smkbisa.com.
18      IN      PTR     smkbisa.com.

Selanjutnya kita edit file named.conf.options untuk konfigurase reverse zone. Pada 10.168.192.in-addr.arpa isikan ip address kamu secara terbalik (dari belakang). Misal ip address saya adalah 192.168.100.1 maka jika dibalik 1.100.168.192 namun jangan dituliskan semua cukup ambil 3 bagian belakang yaitu 100.168.192. Mengapa 1 tidak di inputkan ? Karena 1 sudah kita inputkan pada file db.ip.

# nano named.conf.local
//
// Do any local configuration here
//

// Consider adding the 1918 zones here, if they are not used in your
// organization
// include "/etc/bind/zones.rfc1918";

zone "smkbisa.com"{ 
        type master;
        file "/etc/bind/db.domain";
};

zone "100.168.192.in-addr.arpa"{ 
        type master;
        file "/etc/bind/db.ip";
};

Setelah itu kita edit file named.conf.options untuk mengkonfigurasi forwaders dns, ini berguna untuk misal kita membuat suatu dns server pada jaringan lokal kita dan ketika kita meminta request ke domain lain yang tidak kita tangani maka dns server kita akan meneruskan nya ke forwaders yang sudah kita set.

# nano named.conf.options 
options {
        directory "/var/cache/bind";

        // If there is a firewall between you and nameservers you want
        // to talk to, you may need to fix the firewall to allow multiple
        // ports to talk.  See http://www.kb.cert.org/vuls/id/800113

        // If your ISP provided one or more IP addresses for stable
        // nameservers, you probably want to use them as forwarders.
        // Uncomment the following block, and insert the addresses replacing
        // the all-0's placeholder.

        forwarders {
                8.8.8.8;
        };

        //========================================================================
        // If BIND logs error messages about the root key being expired,
        // you will need to update your keys.  See https://www.isc.org/bind-keys
        //========================================================================
        dnssec-validation no;

        listen-on-v6 { any; };
};

Selanjutnya kita edit file resolv.conf dan ubah nameserver menjadi alamat ip dns server kita.

# nano /etc/resolv.conf
# nameserver 192.168.100.1

Jangan lupa untuk merestart service BIND9 agar konfigurasi yang baru kita terapkan bisa digunakan.

# systemctl restart bind9.service 

4. Pengujian

Untuk pengujian DNS Server kita dapat menggunakan sebuah tool yaitu nslookup namun pada Debian 10 ini belum include paket tersebut maka kita perlu menginstallnya terlebih dahulu, tool nslookup include didalam paket dnsutils. Setelah itu pengujian-nya pun sangat mudah yaitu cukup mudah hanya dengan perintah nslookup [ip dns-server].

# apt install dnsutils
# nslookup 192.168.100.1
1.100.168.192.in-addr.arpa	name = smkbisa.com.

# nslookup smkbisa.com
Server:		192.168.100.1
Address:	192.168.100.1#53

Name:	smkbisa.com
Address: 10.100.69.18

# nslookup www.smkbisa.com
Server:		192.168.100.1
Address:	192.168.100.1#53

Name:	www.smkbisa.com
Address: 192.168.100.1

# nslookup blog.smkbisa.com
Server:		192.168.100.1
Address:	192.168.100.1#53

blog.zonabiner.dev	canonical name = www.smkbisa.com.
Name:	www.smkbisa.com
Address: 192.168.100.1

Dengan demikian kita sudah berhasil untuk melakukan konfigurasi dan instalasi DNS Server menggunakna BIND9 pada Debian 10, Semoga postingan ini dapat bermanfaat akhir kata cukup sekian.

SEMOGA BERMANFAAT


Related Posts

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter