Featured Post

Maulid Nabi Muhammad SAW: Cahaya Bagi Seluruh Umat Manusia

Setiap tahun, umat Islam di seluruh dunia merayakan peristiwa penting dalam sejarah keagamaan mereka, yaitu Maulid Nabi Muhammad SAW. Maulid adalah waktu yang penuh berkah dan sukacita, saat kita merayakan kelahiran Nabi Muhammad, utusan Allah SWT yang membawa ajaran Islam kepada dunia. Dalam art…

Akuntansi Keuangan – Metode Garis Lurus

Posting Komentar

1. Metode Penyusutan Garis Lurus | Straight Line Method

        Penyusutan Metode Garis Lurus ini adalah salah satu metode yang termasuk paling banyak diaplikasikan oleh perusahaan perusahaan di Indonesia.
Metode garis lurus ini menganggap aktiva tetap akan memberikan kontribusi yang merata di sepanjang masa penggunaannya.

        Sehingga aset tetap akan mengalami tingkat penurunan fungsi yang sama dari periode ke periode lainnya hingga aktiva tetap tersebut tidak digunakan kembali dalam kegiatan operasional perusahaan.
Rumus perhitungan penyusutannya:
Penyusutan = Harga Perolehan Asert Tetap – Nilai Residu
Umur Ekonomis Aset Tetap


Bisa juga menggunakan persentase:



    Penyusutan = Persentase Penyusutan x HArga Perolehan – Nilai Residu
Umur Ekonomis Aset Tetap

Contoh Soal Penyusutan Metode Garis Lurus :
        Sebuah mesin diperoleh pada tanggal 6 Juni 2014, harga perolehan mesin tersebut sebesar Rp 13.000.000. Mesin tersebut ditaksir memiliki umur ekonomis 10 tahun.

        Dan apabila nanti sudah tidak digunakan lagi atau aset ditarik penggunaannya, diperkirakan mesin tersebut masih bisa ditimbang kiloan (spesialisasi orang madura nih, hehe becanda) besi tuanya dapat dijual seharga Rp 1.000.000.

Perhitungan Penyusutan :

Beban penyusutan untuk tahun 2014, di hitung dengan cara :
Beban Penyusutan : 7/12 x (Rp13.000.000 – Rp1.000.000) : 10 Tahun = Rp 699.999
Rp 699.999 dibulatkan menjadi Rp 700.000 untuk memudahkan.

Tunggu.. Darimana angka 7/12 ?

Begini… Dalam 1 tahun, terdapat 12 bulan, dan mesin tersebut mulai dioperasikan mulai Bulan Juni
Jadi selama tahun 2014, mesin tersebut digunakan pada bulan :

Juni – Juli – Agustus – September – Oktober – November – Desember.

Jadi pada tahun 2014, Mesin tersebut digunakan selama 7 Bulan

Maka penyusutan selama 7 Bulan tersebut : 7/12


Seandainya mesin tersebut diperoleh tanggal 1 Januari, maka pada tahun 2014 mesin tersebut digunakan selama 12 bulan dan dihitung dengan cara :

12/12 x [(Rp 13.000.000 – 1.000.000) : 10] …….dan seterusnya

Dan untuk tahun 2015, maka beban penyusutannya selama 12 bulan full jadi menggunakan 12/12
Atas pembebanan penyusutan tahun 2014 dicatat sebagai berikut :


31 Desember 2014 :

Debit
|
Depreciation
Rp 700.000
Kredit
|
Accumulated Depreciation
Rp 700.000

SEMOGA BERMANFAAT

Related Posts

There is no other posts in this category.

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter