Featured Post

Maulid Nabi Muhammad SAW: Cahaya Bagi Seluruh Umat Manusia

Setiap tahun, umat Islam di seluruh dunia merayakan peristiwa penting dalam sejarah keagamaan mereka, yaitu Maulid Nabi Muhammad SAW. Maulid adalah waktu yang penuh berkah dan sukacita, saat kita merayakan kelahiran Nabi Muhammad, utusan Allah SWT yang membawa ajaran Islam kepada dunia. Dalam art…

Tugas Mandiri ASJ 44

Posting Komentar


Fungsi Server
   Salah satu fungsi server yang sangat penting dan umum digunakan pada berbagai perusahaan adalah fungsi file server. Fungsi ini biasanya menggunakan Windows Server meski sebenarnya sebagian besar fungsi server tersebut bisa digantikan oleh Linux dengan konfigurasi yang tidak terlalu sulit. Salah satu kendala dalam mengelola, memelihara dan mengamankan file-file document adalah data yang tersebar di banyak komputer. Hal ini menyebabkan kesulitan untuk membackup, mengamankan dari akses orang lain, dan mencegah dari serangan virus. Untuk mengatasi hal tersebut, sebaiknya kita membuat file server untuk memudahkan membackup, mengamankan dan mencegah serangan virus, karena file-file document tersebut disimpan secara terpusat di server. Seiring dengan adanya trend migrasi opersting system, maka sebagian besar server yang digunakan diberbagai bidang misalnya sebuah perusahaan lebih cenderung menggunakan Linux sebagai sistem operasi server dengan berbagai konfigurasi yang tidak terlalu sulit jika kita mau terus belajar dan berlatih secara otodidak melalui berbagai sumber atau mengikuti pelatihan. Denag berbagai hal yang dapat kita bangun sendiri, tentunya konfigurasi terbaik akan didapatkan misalnya keamanan yang tinggi.
Mengenal File Server
     File server merupakan jantung dari kebanyakan jaringan merupakan komputer yang sangat cepat, mempunyai memori yang besar, harddisk yang memiliki kapasitas besar, dengan kartu jaringan yang cepat. Sistem operasi jaringan juga tersimpan disini, juga termasuk didalamnya beberapa aplikasi dan data yang dibutuhkan untuk jaringan. Sebuah file server bertugas mengontrol komunikasi dan informasi diantara node/komponen dalam suatu jaringan File server merupakan salah satu fungsi atau service atau layanan yang diberikan oleh server kepada client untuk memberikan pelayanan pengolahan file pada server misalnya manajemen file, menyimpan dan mengambil data, FTP Server dsb.Dengan file server memungkinkan pengguna untuk melakukan pengolahan file pada server selain melakukannya pada PC yang digunakan.
   Selain itu file server dapat diartikan sebagai komputer yang dipasangkan pada LAN dan menjalankan Network Operating System ( NOS ). Sistem ini menyebabkan file server mengatur komunikasi diantara workstation yang berhubungan dengannya melalui LAN serta mengatur sumber daya bersama yang ada pada file server, misalnya harddisk storage dan printer, serta sumber daya lainnya yang dapat dibagi pakai. File server bisa menjadi dedicated yaitu komputer yang tak hanya sebagai file server , atau non-dedicated server yaitu komputer utama yang menjalankan LAN NOS ( Network Operating System ) untuk tugas lain secara bersamaan misalnya sebuah workstation.
Karakteristik
    Sebuah file server bertugas mengontrol komunikasi dan informasi diantara node atau komponen dalam suatu jaringan. Terlihat bahwa tugas file server sangat kompleks, file server juga harus menyimpan informasi dan membaginya secara cepat. Sehingga minimal sebuah file server mempunyai beberapa karakter seperti disampaikan berikut. Ini dapat dikatakan sebagai hal yang diperlukan dalam membangun file server untuk keperluan device atau perangkat keras yang diperlukan. Keperluan yang dimaksud berupa spesifikasi minimal yang harus dipenuhi oleh sebuah komputer sever agar dapat difungsikan sebagai file server. Adapun syarat hardware yang harus dipenuhi yaitu:
  •  Processor minimal 166 megahertz atau processor yang lebih memilki kecepatan lebih tinngi.
  • Sebuah Harddisk yang cepat dan berkapasitas besar atau kurang lebih 10 GB atau lebih.   Karena fungsinya sebagai disk server tentunya kapasitas harddisk diusahakan besar singga          dapat memenuhi tuntutan jaringan dalam hal penyimpanan file dalam jaringan.
  •  Sebuah RAID (Redundant Array of Inexpensive Disks)
  • Sebuah tape untuk back up data contohnya DAT, JAZ, Zip, atau CDRW.
  • Mempunyai banyak port network.
  • Kartu jaringan yang cepat dan mempunyai reliabilitas kerja.
  • Kurang lebih kapasitas 32 MB memori.
  • Contoh Penerapan : Sebagai contoh mengelola pengiriman file database atau pengolah kata dari workstation atau salah satu node, ke node yang lain, atau menerima email pada saat yang bersamaan dengan tugas yang lain. Contohnya penerapan Samba Server pada openSUSE sebagai File Server tanpa PDC/OpenLDAP.


     Selain kebutuhan perangkat keras, dalam membangun sebuah file server juga diperlukan perangkat lunak atau software berupa sistem operasi dan juga program yang diperlukan dalam membangun file server tersebut. Sistem operasi yang digunakan sebagai file server cukup banyak, baik dari flatform Windows maupun Linux /Unix. Berikut beberapa varian atau flatform sistem operasi yang dapat kita gunakan dan manfaatkan untuk membangun file server.
  • Microsoft Windows 2000 Server
  • Microsoft Windows 2003 Server
  • Microsoft Windows 2008 Server Longhorm
  • Microsoft Windows NT
  • Linux Operating System
  • Unix Operating System
  • IBM OS/2 Operating System
  • Free BSD.

     Sedangkan aplikasi server yang sering digunakansebagai file server yang cukup terkenal adalah Samba. Kita dapat menggunakan aplikasi flatform Linux ini untuk membangun sebuah file server dengan menggunakan basis Linux. Selain pada Linux pada Microsoft Windows Server Edition kita dapat membangun file server secara langsung tanpa perlu aplikasi tambahan, misalnya membangun file server dengan menggunakan home direktori pada Windows Server 2000. Untuk membangun file server biasanya orang menggunakan platform Windows ataaupun Linux. Namun Linux memilki kelebihan yaitu open source dan keamanan yang lebih baik. Selanjutnya saya sedikit menyampaikan mengenai Samba sebagai file server.
Samba
Samba merupakan serangkaian aplikasi Unix yang berkomunikasi dengan protokol
    Server Message Block (SMB), yang dikembangkan oleh Andrew Tridgell yang sampai saat ini banyak dibantu oleh para programmer d internet dengan tetap di supervisi oleh Andrew Tridgell. SMB adalah protokol komunikasi data yang juga digunakan oleh Microsost dan IBM OS/2 untuk menampilkan fungsi jaringan client-server yang menyediakan sharing file dan printer serta tugas-tugas lainya yang berhubungan.
      Samba server memungkinkan komputer-komputer Unix/Linux melakukan sharing file dan printer dengan komputer flatform Windows bukan hanya dengan komputer-komputer Unix/Linux sendiri. Beberapa fungsi yang disediakan Samba server yaitu:
  • Sharing file/direktori antar Unix/Linux dengan windows client
  • Sharing printer pada Samba server dengan windows client
  • Memudahkan proses network browsing
  • Menydiakan proses Autentikasi komputer Windows client ketika login ke Windows domain
  • Menyediakan dan membantu proses netbios name resolution dengan Windows Internet Name Service (WINS) name-server resolution

    Sebagaimana telah disebutkan bahwa Samba merupakan serangkaian aplikasi yang juga meliputi aplikasi client maka samba juga menyediakan tools client untuk memungkinkannya user-user pada sistem Unix/Linux mengakses direktori dan printer yang terdapat pada sistem Windows dan Samba server melalui jaringan. Selain tools client, pada Samba juga terdapat beberapa aplikasi server diantaranya yaitu smbd dan nmbd.
  • Smbd adalah aplikasi server atau daemon yang menangani proses sharing file/direktori, printer, dan proses autentikasi dan otorisasi dengan SMB client.
  • Nmbd adalah aplikasi server atau daemon yang mendukung Netbios name service dan WINS , yang juga membantu proses network browsing pada windows client.


    Samba didistribusikan sebagai aplikasi open source dengan lisensi GPL (GNU Public License). Sampai saat ini Samba telah sampai pada versi 3.0.14a.
Konfigurasi Samba sebagai File server dan PDC.
    Sebelum kita mengkonfigurasi Samba sebagai file server, kita harus menginstal Samba terlebih dahulu. Untuk mendapatkan source code Samba kita dapat mendownload pada office sitenya di http://www.samba.org/. Setelah mendapatkan kode sumber Samba selanjutnya lakukan tahapan ekstrak, konfigurasi, kompilasi dan instalasi Samba. Untuk selanjutnya kita akan melakukan konfigurasi Samba server agar dapat menjadi File server dan PDC (Primary Domain Controller). Sebenarnya konfigurasi samba tidak hanya untuk sebatas itu tetapi kita memfokuskan konfigurasi Samba server sebagai File server dan PDC , yaitu dimana setiap user (user sistem Linux yang terdaftar sebagai user Samba server) akan memiliki folder atau direktorinya masing-masing di Samba server (sistem Linux) yang dapat diakses dari jaringan melalui komputer Windows. Dan juga setiap user dapat logon ke domain melalui komputer.
    Windows yang manapun dalam jaringan Windows tersebut, dimana proses autentikasi dan otorisasinya disediakan oleh Samba server sebagai domain controller utama dalam domain tersebut. Di samping itu setiap user Samba yang login melalui komputer Windows (Windows NT/2000/XP) akan memiliki profile yang tersimpan pada Samba server sehingga ketika user tersebut berhasl login ke domain melalui komputer lainnya akan selalu menggunakan profilenya yang sudah tersimpan pada Samba server, hal ini akan memudahkan user mengakses file dan direktori nya dari manapun dalam jaringan dan tetap serasa pada komputernya sendiri meskipun logon ke domain melalui komputer yang berbeda.
    Untuk maksud tersebut maka kita perlu melakukan konfigurasi Samba. Untuk konfigurasi Samba dapat kita lakukan dengan mengedit file konfigurasi Samba yang sudah ada pada direktori /usr/local/samba/lib, tetapi jika pada direktori tersebut pada saat instalasi tidak ada (tidak dibuatkan) maka kita harus membuatnya sendiri atau bisa juga mencontoh dari konfigurasi default. Untuk itu kita buat file konfigurasi Samba yang kita letakkan dalam direktori /usr/local/samba/lib dengan nama file smb.conf. Isi file smb.conf untuk skenario dalam artikel ini adalah sebagai berikut:
[global]
  • netbios name = agusfumi
  • workgroup = compaq
  • encrypt passwords = yes
  • domain master = yes
  • local master = yes
  • preferred master = yes
  • os level = 65
  • security = user
  • domain logons = yes
  • logon path = \\%L\profiles\%u\%m
  • logon drive = H:
  • logon home = \\%L\%u\.win_profile\%m
  • time server = yes
  • add user script = /usr/sbin/useradd -d /dev/null -g 100
  • -s /bin/false -M %u
  • [netlogon]
  • path = /usr/local/samba/lib/netlogon
  • writable = no
  • browsable = no
  • [profiles]
  • path = /usr/local/samba/lib/roaming
  • browsable = no
  • writable = yes
  • create mask = 0600
  • directory mask = 0700
  • [homes]
  • read only = no
  • browsable = no
  • guest ok = no
  • map archive = yes

    Pada file konfigurasi samba server tersebut tediri dari konfigurasi global yang ditandai dengan [global]. Pada section konfigurasi global terdapat parameter netbios name , parameter ini menentukan nama host Samba server dalam contoh ini kita beri nama agusfumi. Parameter workgroup menentukan nama workgroup atau domain dimana Samba server berada, dalam contoh ini kita beri nama workgroup/domain dengan compaq. Agar Samba server menjadi master browser maka parameter domain master, local master dan preferred master di set yes. parameter OS level diset dengan angka 65 (biasanya diset dengan angka lebih besar dari OS level sistem lainnya dalam domain) untuk memenangkan pemilihan master browser dalam domain. Parameter security diset dengan nilai user agar Samba server memerlukan username dan password dalam mengakses Samba. Agar samba server menangani proses logon ke domain maka parameter domain logon diset yes. Parameter berikutnya yaitu logon path , parameter ini mengatakan kepada Samba server dimana samba harus meletakkan roaming profile dari sistem Windows NT/2000/XP. %L dan %U akan diganti oleh Samba server dengan nama server Samba dan nama user yang akan logon domain. Sedangkan %M oleh samba akan diganti dengan nama komputer (netbios name) client yang digunakan oleh user untuk logon ke domain. parameter logon drive = H: , artinya home directory user yang ada pada Samba server akan di mapping sebagai drive H: pada komputer client. Parameter logon home didefinisikan untuk menunjukan lokasi home directory dan roaming profile sistem Windows 95/98/ME.
     Pada file konfigurasi Samba juga terdapat tiga buah share atau section konfigurasi, yaitu netlogon, profiles, dan homes, yang masing-masing share ditandai dengan [netlogon], [profiles], [homes]. Pada share atau section [netlogon] tedapat beberapa definisi parameter. Parameter path menentukan lokasi direktori share netlogon, pada contoh ini penulis mendefinisikan parameter path dengan /usr/local/samba/lib/netlogon. Direktori netlogon ini nantinya akan menjadi repositori script atau file yang akan dieksekusi pada saat logon ke domain yang biasanya disebut dengan logon script. Masih pada share netlogon, parameter writable = no, menyebakan user tidak dapat menulis ke directori /usr/local/samba/lib/netlogon. Dan parameter browsable = no, parameter ini menyebakanuser tidak dapat melihat share tersebut. Share berikutnya yaitu [profiles] , share ini digunakan oleh Windows NT/2000/XP untuk menyimpan roaming profile. Pada share terdapat parameter path yang menunjukkan lokasi direktori pada Samba server yang nantinya digunakan untuk menyimpan roaming profile setiap user yang logon ke domain dari komputer client dengan sistemWindows NT/2000/XP .
    Share lain berikutnya yaitu [homes], share ini menunjukkan home direktori user pada samba server yang hanya akan tampak oleh user masing-masing. Share ini diperlukan agar parameter logon home dan logon drive berfungsi.
Kesimpulan
    Berdasarkan apa yang telah disampikan, untuk membangun file server diperlukan barbagai komponen baik hardware untuk server, software sistem operasi server dan aplikasi server, dan konfigurasi sistem operasi dan aplikasi agar pada nantinya dapat berfungsi sebagai file server dalam jaringan baik Platform Windows maupun Linux.

KARAKTERISTIK SERVER


KARAKTERISTIK SERVER

    Suatu server jaringan biasanya akan hidup terus-menerus selama 24 jam sehari dan tujuh hari seminggu. Oleh karena itu hardware yang digunakan harus cukup kuat untuk tidak beristirahat selama beberapa bulan atau bahkan bertahun-tahun. Pendinginan merupakan salah satu hal pokok yang harus diperhatikan. Biasanya server ditempakan di tempat khusus yang mendapat pengaturan suhu tertentu. Komponen hardware server juga harus dipilih yang mempunyai daya tahan terhadap panas yang baik serta sedikit mengeluarkan panas.

    Selain itu komponen-komponen hardware juga harus tahan terhadap gangguan dan perubahan fisik. Untuk komponen memory misalnya, biasa digunakan jenis ECC (Error Checking and Corection) yang mampu mengoreksi satu kesalahan data dan mendeteksi lebih dari satu kesalahan. Untuk server-server besar, yang mana downtime (server tidak aktif) sebentar saja dapat menimblkan kerugian besar, biasanya memiliki fasilitas harddisk hot swapping serta PCI hotplug. Maksud kedua fasilitas ini, pada waktu komputer menyala dan sistem operasi sedang aktif dimungkinkan pemasangan dan pemindahan harddisk (harddisk hot swap) dan pemasangan card-card PCI (PCI hot plug) sehingga tidak perlu mematikan dan merestart komputer.

     Untuk menjaga data dalam harddisk, biasanya juga digunakan sistem RAID (Redundant Array of Inexpensive Disk) dari level 0 sampai level 5. Pada level 1 (disk duplexing dan disk mirroring) data pada suatu partisi harddisk disalin ke sebuah partisi di harddisk yang lain sehingga bila salah satu rusak, masih tersedia salinannya di partisi mirror. Beda keduanya, pada disk duplexing kedua harddisk berada pada controller yang berbeda. RAID level 0 dan 5 adalah disk stripping namun pada level 5 terdapat error control yang kemampuannya sama dengan ECC. Pada disk stripping, data dipecah ke 3 sampai 32 harddisk (satu harddisk, satu partisi). Seperti halnya pada ECC, bila satu partisi gagal, data data dibangun kembali. Bila lebih dari satu yang gagal, maka data hilang. Dengan menggunakan RAID, selain meningkatkan daya tahan terhadap kerusakan, juga meningkatkan kecepatan, karena operasi data dapat dipecah ke beberapa harddisk. Implementasi RAID, selain secara hardware (dengan RAID controller) juga dapt dilakukan secara software, misalnya pada Microsoft Windows NT 4.0.

     Suplai listrik juga harus diperhatikan agar server dan komponen jaringan seperti konsentrator tetap menyala walaupun listrik padam. UPS (Uninterruptible Power Supply) adalah alat yang baik untuk dipasang karena memiliki baterai penyimpan arus listrik yang dapat digunakan bila sumber arus utama mati. Kapasitas UPS bermacam-macam dari 200 watt untuk workstaion sampai beberapa kilowatt untuk melindungi beberapa server besar. Beberapa UPS dapat berkomunikasi secara software dengan komputer sehingga dapat diset untuk men-shutdown komputer jika terjadi gangguan listrik.

    Saat ini mulai tumbuh tren baru dalam penyimpanan data di jaringan, yaitu SAN (Storage Area Network). Dalam SAN, file-file, termasuk file-file sistem operasi, ditempatkan di hardware khusus penyimpan harddisk dan tape drive yang dapat diakses oleh beberapa komputer sekaligus. Tipe hardware yang biasa digunakan adalah Fibre Channel yang memiliki transfer data sampai 100 MBps dan kabel datanya (serat optik maupun kawat tembaga) dapat mencapai 1 kilometer sehingga harddisk tidak perlu dipasang dalam kotak casing server. SAN sangat membantu meningkatkan efisiensi jaringan dan menambah kehandalan karena penyimpan data dapat terhindar dari gangguan-gangguan, misalnya kebakaran di ruang server.

Karakteristik software

    Sistem operasi jaringan, khususnya yang digunakan sebagai server, harus memiliki kestabilan yang tinggi. Windows 98 contohnya hanya mampu bertahan selama 50 hari hidup terus-menerus. Oleh karena itu sistem operasi untuk server memiliki desain khusus untuk menambah kestabilannya.

Suatu server biasanya tidak hanya melakukan satu pekerjaan, sehingga sistem operasinya harus multitasking (dapat melakukan beberpa pekerjaaan sekaligus), khususnya preemptive multitasking bukan cooperative multitasking. Pada preemptive multitasking, suatu proses, misalnya P1, diberi hak untuk mengakses sumber daya fisik komputer selama waktu tertentu dan jika sampai waktu habis proses itu belum selesai, ia akan dilempar ke deret terbelakang antrian proses (sehingga menjadi P99 misalnya) untuk selanjutnya P2 diberi hak. Dengan cara seperti ini, suatu proses tidak dapat memonopoli sumber daya fisik komputer. Cooperative multitasking digunakan di Windows versi 3 (3.1 dan 3.11) dan MacOS sampai versi 8.

     Karena server mungkin diakses oleh beberapa server pada suatu saat, sistem operasi yang digunakan harus bersifat multiuser. Pengertian multiuser dapat dipandang dari segi proses dan tampilan. Dari segi tampilan, sistem operasi dapat menyediakan terminal (console) kepada beberapa user pada suatu saat, misalnya pada aplikasi telnet ke komputer UNIX. Dari segi proses, multiuser berarti sistem operasi dapat menangani proses-proses yang dimiliki oleh user yang berlainan pada saat yang sama, misalnya akses ke file server berbasis Microsoft Windows NT Server.
Sistem operasi untuk server juga harus dapat menangani hardware dengan skala besar, misalnya multiprosesor, memori sampai berukuran gigabyte, partisi harddisk sampai ukuran terabyte, dan penggabungan beberapa komputer menjadi satu sistem (clustering). Dukungan hardware skala besar diperlukan karena jaringan komputer di dunia makin lama makin sibuk sehingga kerja serverpun bertambah berat. Dukungan hardware besar juga membantu daya tahan server. Clustering contohnya, akan membuat sistem tetap bekarja walaupun beberapa server gagal.

Membangun server.

     Untuk menentukan konfigurasi hardware maupun software suatu server, terlebih dahulu ditentukan apa dan seberapa berat tugas server tersebut. Setiap jenis pekerjaan server membutuhkan spesifikasi hardware dan software yang berbeda. Berikut ini konfigurasi hardware untuk beberapa tugas:

a. Router dan DNS server : Konfigurasi hardware paling ringan dengan ruang kosong harddisk,   memori, serta prosesor yang kecepatan dan kapasitas kecil sudah dapat bekerja dengan baik.

b. Database server : tidak membutuhkan harddisk yang cepat karena data-data yang diakses kecil, tetapi membutuhkan memori yang besar jika server tersebut cukup sibuk. Memori digunakan untuk menyimpan data-data agar tidak perlu mengakses harddisk. Prosesor yang diperlukan harus cukup cepat untuk mengolah operasi-operasi database.

c. Proxy server : Proxy server yang sibuk membutuhkan memori dan harddisk yang besar dan cepat agar dapat lebih banyak menyimpan halaman-halaman web dan cepat menstranfernya ke klien.

d. Mail server : Membutuhkan harddisk yang besar uantuk menyimpan mail-mail namun tidak perlu cepat karena ukuran mail biasanya kecil.

e. Web server : Bila ada permintaan terhadap suatu halaman web, web server tidak langsung menstransfer tetapi membaca script halaman tersebut terlebih dahulu untuk menentukan apa yang harus ditransfer dan bagaimana mengirimkannya.

f. Oleh karena itu web server membutuhkan harddisk, memori, dan prosesor yang cepat agar lebih cepat memproses permintaan klien. Prosesor yang cepat diperlukan jika isi web banyak mengandung script/listing program, misalnya script Java, Visual Basic, database. Ukuran harddisk tergantung besarnya web.

g.    FTP server : Membutuhkan harddisk yang sangat besar untuk menyimpan file-file.

h.    File dan print server : membutuhkan harddisk dan memori yang cepat.
   
        Karena kecepatan network masih jauh lebih lambat daripada kecepatan harddisk, memory, maupun prosesor, memiliki saluran jaringan yang baik dan cepat akan meningkatkan kinerja jaringan. Pemilihan arsitektur, topologi, dan teknologi hardware jaringan, misalnya network adapter, konsentrator, dan kabel sangat menentukan kecepatan jaringan.

     Perangkat lunak yang diperlukan, baik sistem operasi dan software pendukung, juga harus disesuaikan dengan kebutuhan. Berikut ini daftar software untuk beberapa tugas:
1.     Router dan DNS server: Cukup menggunakan sistem operasi UNIX (yang gratis) dengan bantuan software gated dan BIND

2.     File dan print server : Sampai saat ini sistem operasi Microsoft Windows NT dan Novell Netware adalah yang paling diminati karena cepat dan aman. Salah satu sebabnya adalah tidak digunakannya protokol TCP/IP.

3.     Proxy server : Tersedia beberapa macam software, misalnya Microsft Proxy Server untuk NT dan SQUID untuk keluarga UNIX.

4.    . Web Server : Microsoft Internet Information Server untuk Window NT dan Apache untuk UNIX dan NT.

5.    . FTP server : Microsoft Internet Information Server untuk Windows NT dan WUFTP untuk keluarga UNIX.

6.    . Database server : Untuk server besar tersedia software SQL server dari Microsoft, Oracle, Sybase, Informix, IBM, dll. Untuk server kecil dapat memakai MySQL dan MiniSQL.

7.     Mail server : Sendmail merupakan mail server paling terkenal di dunia UNIX. Untuk WINdows NT tersedia Exchange Server yang memiliki fasilitas sangat lengkap. Tersedia juga mail server untuk kapasitas kecil seperti Mdaemon, Qmail, dll.

8.    Yang perlu diperhatikan dalam membangun server adalah tidak membebankan banyak tugas kepada sebuah server atau melakukan distribusi tugas. Selain memudahkan dalam mengkonfigurasi hardware dan software juga memudahkan administrasi karena tugas administrasi dapat dibagi ke beberapa orang administrator sesuai keahlian. Pembagian tugas server juga meningkatkan keamanan, terutama akibat bentroknya konfigurasi antar aplikasi.

9.    Servernya buat apa dulu? masing-masing tipe server punya requirement yang berbeda juga penggunaan OS menentukan requirement yang berbeda pula, kl cuman buat Internet Connection Sharing pake P2 233, memory 128Mb ajah udah cukup koq. itu juga udah bisa digunakan sebagai router ^^ (dalam skalabilitas kecil) OS nya bisa pake WinXp tapi itu server murni buat ICS + router doank kl mau buat dipake untuk ngetik dll ya kurang lebih pake p3 800, memory 256Mb. tapi kalau untuk database server + gateway + firewall + ICS + router + Domain itu akan membutuhkan requirement yang luar biasa ^^ ya seperti processor khusus server (Itanium, dkk) jadi untuk menentukan syarat-syarat server itu harus dilihat dulu penggunaannya nanti untuk apa.

10. OS Server : balik lagi keatas servernya mau buat apa? kl mau menggunakan XP otomatis nantinya kamu ngga bisa menggunakan beberapa fasilitas yang ada di OS khusus server Seperti SUS, DHCP, dkk. kl menggunakan xp juga membutuhkan beberapa settingan seperti mengaktifkan fungsi router XP, dll.

11. Client-Server & peer to peer? <=== ini maksud pertanyaannya apa? mau tau maksudnya Client-server & peer to peer?

kl peer to peer itu koneksi langsung antara 2 source/pengguna jadi saling share melalui internet tanpa melalui attachment email, dkk. jadi langsung antara pengguna satu dan lainnya.

Fedora Core 4

Pada semester pertama 2003, Red Hat mengumumkan untuk tidak lagi menjual produk konsumennya secara terpisah, dan melepasnya sebagai unit semi otonom yang diberi nama Red Hat Linux Project. Proyek ini melanjutkan produksi versi konseumen, tapi kali ini sebagai produk gratis yang melibatkan komunitas Linux.

Fedora Core adalah distro besutan Red Hat Project setelah bergabung dengan Fedora Project, sebuah proyek komunitas yang mengkhususkan diri membuat berbagai paket aplikasi untuk dijalankan di Red Hat Linux.

Melihat sejarahnya, Fedora Core jelas merupakan hasil evolusi dari Red Hat Linux yang berhenti di versi 9. Karena hasil evolusi, Fedora Core memiliki penampilan, “rasa”, dan fungsionalitas khas Red Hat Linux.

Fedora Core 4, dirilis tanggal 13 Juni 2005, adalah rilis terbaru dari Fedora Project yang menawarkan banyak perbaikan dan feature baru dibanding versi pendahulunya. Fedora Core 4 memuat semua update software terbaru, termasuk GNOME 2.10 dan KDE 3.4 yang semakin cantik dan menunjang kinerja.

Fedora Core 4 dapat dibakar ke empat keping CD atau sebuah DVD. Distro ini tidak menggunakan live CD dan harus diinstall ke harddisk. Instalasi Fedora Core 4 mudah, dan tidak banyak berubah dari rilis sebelumnya. Fedora menggunakan installer Anaconda yang berbasis grafik sehingga mudah diikuti. Distro ini juga dapat bekerja dengan baik di berbagai spesifikasi sistem tanpa perlu ngoprek di command line. Kabar baik untuk para pengguna komputer Apple, Fedora Core 4 kini mendukung penuh arsitektur CPU PowerPC, sehingga dapat dijalankan di prosesor Apple G3, G4, bahkan G5. Dengan begitu, kini pengguna Apple memiliki alternatif sistem operasi yang stabil selain Mac OS X.

Related Posts

There is no other posts in this category.

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter